Selama berabad-abad, Universitas Al Azhar telah menjadi tempat lahirnya banyak ulama-ulama terkemuka dan pemikir-pemikir Islam yang berpengaruh. Para alumni universitas ini telah memberikan kontribusi besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan Islam di berbagai belahan dunia.
Menurut Prof. Dr. Nasir Tamara, seorang pakar sejarah Islam, Universitas Al Azhar memiliki peran yang sangat penting dalam mempertahankan tradisi intelektual Islam. “Al Azhar tidak hanya sebagai tempat pendidikan, tetapi juga sebagai pusat pembinaan dan pengembangan pemikiran Islam yang kritis dan progresif,” ungkapnya.
Salah satu alumni terkenal dari Universitas Al Azhar adalah Imam Al-Ghazali, seorang filsuf dan teolog Islam yang dikenal sebagai “Hujjah-ul-Islam” atau “Bukti dari Islam”. Beliau telah memberikan kontribusi besar dalam pemikiran filsafat dan teologi Islam, yang masih berpengaruh hingga saat ini.
Selain itu, Sheikh Yusuf Al-Qaradawi, seorang ulama kontemporer yang juga merupakan alumni dari Universitas Al Azhar, dikenal sebagai salah satu tokoh yang memiliki pemikiran progresif dalam memahami ajaran Islam. Beliau sering kali memberikan pandangan yang moderat dan inklusif terkait isu-isu kontemporer dalam Islam.
Menurut Dr. Ahmad Wahib, seorang ahli sejarah Islam dari Universitas Indonesia, para alumni Universitas Al Azhar memiliki keunggulan dalam pemahaman terhadap ajaran Islam yang komprehensif. Mereka mampu mengkombinasikan antara tradisi ilmiah Islam dengan pemikiran kontemporer, sehingga memberikan kontribusi yang berharga dalam memperkaya wacana keislaman di dunia.
Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa selama berabad-abad, Universitas Al Azhar telah menjadi lembaga pendidikan yang melahirkan para ulama-ulama terkemuka dan pemikir-pemikir Islam yang berpengaruh. Kontribusi para alumni dari universitas ini tidak hanya terbatas pada perkembangan ilmu pengetahuan Islam, tetapi juga dalam memperkaya kebudayaan Islam di berbagai belahan dunia.
